“Ya elah neng…kalau belajar itu yang ikhlas dong, masak sambil ngomel – ngomel? Tar pelajarannya malah membal kayak bola.” Ledek pipit padanya sambil tersenyum kecil.
“Idih…si pipit mah gampang, karena pipit kan pintar….tak ye…? Sedangkan Ais, biasa – biasa aja.”
“Kok ngomong gitu sih? Gak ada yang susah kalau Ais mau usaha.” Tiba – tiba dibalik pintu kamar terdengar suara seseorang sambil membuka pintu, dan ternyata itu adalah suara Lela.
“ Hei….Lel, akhirnya kamu datang juga, kita udah pada nunggu dari tadi nih.” Timpal Imar sambil mengunyah keripik singkong yang masih ada dimulutnya.
“ Iya nih, tuan putri udah datang ternyata. Kok cepat banget…?” Rara nggak mau kalah berkomentar kepada sobat mereka yang satu itu.
“ Sorry ya, aku memang telat datang. Tapi…, tadi aku kan udah bilang harus beresin rumah dulu!”
“ Udah – udah kok malah jadi ribut? Kita kesini ngumpul mau belajar bareng, bukan mau bikin ribut!” Pipit mencoba meredam situasi. Suasana seperti ini biasa terjadi di dalam community JoJoBA. Ya…kami menamakan JoJoBA karena kami Jomblo – Jomblo Belajar Aja. Tidak ada kata pacaran semasa sekolah dalam kamus, karena bagi kami pacar hanya bisa mengganggu study dan persahabatan. Hari – hari di sekolah kami lalui bersama dan kebahagiaan selalu terukir dalam perjalanan. Walaupun kadang kala ada pertengkaran kecil yang disebabkan beda pendapat, tapi kami bisa mengatasinya dengan cepat. Itulah anak JoJoBA yang terdiri dari 5 orang siswi yang memiliki karakter yang berbeda terjalin menjadi satu.
************
UAN ( Ujian Akhir Nasional) tinggal seminggu lagi, kami berlima juga semakin giat untuk belajar. Karena bagi kami kebahagiaan orang tua sangat berharga, jadi kami terus berusaha untuk memberikan yang terbaik. Di akhir – akhir sekolah kami menghabiskan waktu membahas soal dan membaca buku di perpustakaan. Walaupun begitu, kami masih bisa meluangkan waktu berjalan – jalan untuk refresing, biar gak terlalu panas otaknya. ( Maklum otak juga sama kayak mesin, kalau dipakai terus bisa rusak deh…red). Enggak terasa UAN tinggal 2 hari lagi dan suatu hari kami ngumpul kembali dan ini adalah hari terakhir belajar bareng, karena udah saatnya mempersiakan mental masing – masing.
“ Teman – teman, udah 2 bulan lamanya kita itu selalu belajar bareng, mudah-mudahan aja apa yang kita lakukan selama ini bukan menjadi sia – sia.” Pipit melontarkan kata – kata yang sangat menyentuh hati, kami yang tadinya sibuk memegang buku tiba – tiba menoleh dan menghampiri Pipit.
“ Kamu benar Pit, tinggal hari ini kita bisa belajar bareng.” Ujar Rara dengan suara datar.
“ Kalau hari ini kita terakhir ngumpul, apakah tamat sekolah nanti kita gak bisa ketemu lagi?” Kata – kata yang terucap dari bibir Ais membuat suasana hening seketika. Tidak ada yang tau apa yang kami pikirkan dan rasakan saat itu, mungkin saja perasaan takut atau sedih karena kami pada akhirnya akan berpisah.
Tidak beberapa lama Rara berkomentar, sehingga suasana yang tadinya hening menjadi berubah. “ Kok pada diam…, sariawan ya…?”
“ Ha….ha….” kami semua jadi tertawa saat mendengar ledekan Rara.
“ Tenang aja, tidak ada yang bisa memisahkan kita. Karena kita sahabat untuk selamanya.” Imar juga melemparkan senyum manis, menggambarkan bahwa persahabatan kami tidak berakhir hanya sampai disitu.
“ Benar….Imar bilang, kita kan masih bisa telpon – telponan dan sms-an. Kan udah zaman modern, yang jauh terasa dekat deh….” Ujar Lela menambah suasana menjadi ramai kembali.
Sekarang kami mengumpul di lantai kamar membentuk lingkaran kecil sambil berpegangan tangan dan memejamkan mata. Inilah kesempatan masing – masing bagi kami mengeluarkan semua unek – unek yang terpendam selama ini, agar membuat perasaan tenang dan tidak ada beban yang tersimpan saat menghadapi ujian.
“ Kami community JoJoBA berjanji gak akan pernah memutuskan persahabatan ini, kami juga akan berjanji akan selalu bersama walau jarak memisahkan.” Lontaran kata tersebut keluar dengan lantang dari mulut kami.
“ Aku Ais, pengen bilang terima kasih atas kebaikan teman – teman selama ini. Terima kasih atas perhatian dan kasih sayangnya, aku janji gak akan pernah lupain kalian. Karena hanya kalian sahabat yang bisa mengerti diriku.” Tiba – tiba saja air mataku membasahi pipi, ditambah isak tangis kecil.
“ Aku Imar, bagiku kalian adalah teman terbaik dan gak mungkin bisa aku lupakan sampai kapanpun. Maaf kalau aku kadang suka cerewet, tapi karena itu aku sayang kalian.” Isak tangis Imar membuat suasana tambah terharu.
“ Aku Rara, aku tau diantara kita berlima aku agak lasak dan superaktif, tapi aku gak pernah menyangka kalian tetap sayang padaku. Bagiku kalian sahabat terbaik, dan aku tidak akan melupakan perjalanan persahabatan kita selama ini sampai kapanpun.”
“ Aku Lela, diantara kita berlima aku yang paling suka ngambek. Tapi, aku benar – benar minta maaf. Bagiku persahabatan kita gak akan pernah berakhir, karena hanya kalian yang bisa menghibur diriku dikala sedang sedih atau ada masalah dalam keluarga.”
“ Aku Pipit, mungkin selama ini aku itu suka memberi komentar dan nasihat buat kalian, sehingga kalian merasa bosan atau BT. Tapi itu semua adalah bukti bahwa diriku sayang kalian semua dan aku ingin kalian menjadi sahabat terbaikku untuk selamanya.” Kini suasana kamar benar – benar penuh dengan isak tangis dan tetesan air mata yang membasahi pipi mereka . Ini adalah bukti betapa erat dan berharganya persahabatan itu bagi kami untuk selamanya.
**********
Hari berganti hari, tibalah saatnya pertempuran yang telah lama kami tunggu dan persiapkan pada akhirnya tiba juga di pagi ini. Sebelum memasuki kelas kami berkumpul dan duduk di kursi dekat koperasi sekolah.
“ Hari ini ujian pertama, kita harus bisa menjawab dan kita berlima harus bisa lulus.” Ujar Rara bersemangat.
“ Iya…, kita pasti lulus! Kita akan bertempur!” ujar kami serentak, orang – orang yang ada disekitar menjadi heran melihat tingkah laku kami. Tapi…cuek aja lagi.
“ Tet….tet…..” bel sekolah berbunyi pertanda ujian akan di mulai, para siswa/I beranjak menuju kelas mereka masing – masing. Saat soal dibagikan kami semua tidak lupa berdoa, memohon pertolongan dari Allah biar ujiannya lancar – lancar aja.
Sehabis ujian kami langsung pulang kerumah maisng – maisng, begitulah hari – hari yang kami lakukan sampai UAN berakhir.
Di hari terakhir, setelah ujian telah berakhir semua siswa/I bersorak riang, tinggal menunggu pengumuman. Sebelum pulang Ais dan teman – teman kelas beranjak menuju ke salah satu Plaza yang ada di pusat kota. Sesampai disana kami sekelas menghabiskan waktu untuk menghibur diri dengan bermain berbagai macam permainan yang ada di time Zone.
Raut wajah yang bahagia terpancar dari wajah kami semua, walau sebenarnya dibalik itu ada rasa kesedihan karena mungkin saja itu menjadi hari terakhir bagi kami semua untuk bisa bercanda tawa bersama. Sungguh betapa indahnya menjalani hari – hari bersama teman – teman yang kita sayangi, jadi…jika kamu memiliki sahabat jangan pernah melupakan mereka. Buat sahabatku I miss you all.
NB : cerita ini nyata dialami oleh penulis
By. Ais
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar